Lagu Daerah Merupakan Salah Satu Kekayaan Budaya Indonesia
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan. Tidak heran jika Indonesia memiliki banyak sekali suku dan budaya. Kekayaan ini haruslah terus dijaga agar tetap ada hingga kapanpun. Salah satu kekayaan yang juga harus dilestarikan adalah lagu daerah. Seperti yang Anda tahu, setiap daerah di masing-masing provinsi Indonesia pasti memiliki lagu khasnya sendiri. Ada banyak cara untuk melestarikan lagu tersebut, dan salah satunya adalah dengan mempelajari tentang makna dari lagu-lagu tersebut. Anda pun bisa memulainya dari daerah asal Anda. Berikut ini beberapa lagu yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia yang bisa Anda pelajari.
Kemudian, ada pula lagu daerah asal Sumatera Utara dengan judul Butet. Butet sendiri adalah pangilan untuk anak perempuan dalam bahasa Medan. Lagu ini menceritakan tentang seorang ibu yang mencoba menghibur anak perempuannya yang sedang bersedih karena menunggu kabar dari sang ayah yang sedang berjuang di medan perang. Lagu berikutnya masih berasal dari pulau Sumatera, yaitu Soleram dari Riau. Sebagai orang Indonesia bahkan Anda patut berbangga hati, karena lagu ini bahkan sudah pernah dinyanyikan oleh beberapa penyayi luar negeri. Tak hanya iramanya yang cocok untuk pengantar tidur, maknanya pun cukup mendalam, bahwa dalam berkawan hendaklah tidak saling meninggalkan saat senang maupun malang. Berikut Syair lagu daerah asal Sumatera Utara "Butet"
Beranjak dari pulau Sumatera, kini akan dibahas secara singkat beberapa lagu khas dari daerah Kalimantan. Dimulai dengan lagu Ampar-ampar Pisang yang berasal dari Kalimantan Selatan. Lagu ini diciptakan oleh Hamiedan A.C. Lagu ini menceritakan tentang proses pembuatan makanan dari pisang dengan cara diampar yang artinya disusun. Adapun kata bari-bari yang berarti binatang kecil yang suka beterbangan di atas pisang saat pisang sedang dijemur. Lagu ini pun dulunya sering dinyanyikan oleh masyarakat saat melakukan proses pembuatan kue tersebut. Syair Lagu Ampar-Ampar Pisang dari daerah Kalimantan Selatan
Lagu daerah selanjutnya adalah Cik Cik Periuk yang berasal dari Kalimantan Barat. Lagu ini sudah ada sejak berpuluh tahun yang lalu dan diciptakan oleh orang asli suku Dayak. Liriknya pun memiliki makna sindiran terhadap masyarakat dari luar daerah yang datang masuk ke Sambas, Kalimantan Barat. Berikut syair lagu Cik Cik Periuk dari daerah Kalimantan Barat
Selanjutnya adalah lagu berjudul Mamangun Mahaga Lewu dari Kalimantan Tengah. Lagu ciptaan Kardinal Tarung dan Bobby Tarung ini berisikan tentang pesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kampung dan hutan dari para penambang. Dengan begitu desa akan tenteram dan sejahtera. Berikut syair lagu Mamangun Mahaga Lewu dari Kalimantan Tengah
Kemudian, lagu-lagu berikutnya berasal dari pulau Sulawesi. Lagu daerah yang pertama adalah Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan. Pencipta lagu ini adalah Bora D.G. Jika Anda lihat arti di setiap lirik lagu ini, Anda pastinya akan memahami makna dari lagu Angin Mamiri. Angin dalam lagu ini digambarkan membawa kesejukan juga pesan kerinduan terhadap orang tersayang.
Lalu, ada pula lagu asal Sulawesi Utara yang berjudul O Ina Ni Keke. Lirik pada lagu ini menceritakan seorang ibu dari Keke (panggilan anak perempuan Minahasa) yang hendak pergi ke kota untuk membeli kue dan bertemu dengan seseorang yang ingin meminta kue tersebut. Nah, berikut syair lagu Angin Mamiri dar daerah Sulawesi Selatan
Lalu, adapula lagu daerah yang berasal dari provinsi Maluku. Lagu ini berjudul Rasa Sayang Sayange. Lirik pada lagu ini memiliki struktur rima yang sama seperti pada pantun. Lagu ini pun lebih dikenal sebagai lagu anak-anak. Lagu dengan irama dan nada yang riang ini juga menceritakan tentang perasaan sayang terhadap lingkungan. Hal ini jelas terliat pada judul maupun liriknya. Lagu Rasa Sayange ini pun berisikan pantun nasihat yang mengandung makna penting untuk kehidupan manusia. Meskipun maknanya terlihat berat, iramanya yang riang sangat disukai oleh anak-anak. Ini lirik lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku
Selain itu, tidak lupa juga bahwa provinsi-provinsi di pulau Jawa juga banyak memiliki lagu daerah yang tak kalah indah dan bagus. Mulai dari Jawa Barat dengan salah satu lagu khasnya, Manuk Dadali. Manuk dadali sendiri berarti burung garuda. Sang pencipta lagu, Sambas Mangundikarta menggambarkan keperkasaan dari burung garuda yang juga merupakan lambang kejayaan Negara Indonesia lewat lagu Manuk Dadali. Dalam lagu tersebut Anda bisa mengambil pesan bahwa jika masyarakat Indonesia hidup rukun dan bersatu maka akan tercipta negeri yang kokoh layaknya sang burung garuda. Berikut Lirik lagu Manuk Dadali dari Jawa Barat
Tak hanya Jawa Barat, Jawa Tengah pun memiliki banyak lagu daerah. Salah satunya adalah Gundul-gundul Pacul. Lagu ini dinilai memiliki makna filosofi yang cukup mendalam. Jika dilihat dari setiap liriknya, lagu ini menggambarkan seorang pemimpin yang bersifat tinggi hati dan tidak menjalankan amanahnya. Sehingga segala hasil jerih payahnya menjadi sia-sia belaka.
Lirik Lagu Gundul-gundul Pacul dari Jawa Tengah
Lalu, lagu selanjutya adalah Cublak Cublak Suweng yang berasal dari Jawa Timur. Lagu yang sering dinyanyikan oleh anak-anak saat memainkan permainan tradisional jawa ini ternyata memiliki makna yang juga cukup dalam. Pesan yang bisa didapat dari lagu ini adalah hendaklah menggunakan hati nurani dan tidak mengikuti hawa nafsu saat sedang mencari harta agar tidak tersesat dalam dosa. Ini dia Lirik Lagu Cublak Cublak Suweng dari Jawa Timur
Itulah beberapa lagu dari daerah-daerah di Indonesia. Sebenarnya masih ada banyak lagi lagu lainnya yang berasal dari provinsi-provinsi lain yang belum sempat tersebut di atas. Dari artikel ini pun Anda bisa mengetahui bahwa Indonesia sangat kaya akan kebudayaan. Salah satu kekayaan yang juga harus dijaga kelestariannya adalah lagu daerah. Kekayaan ini sangatlah penting untuk dijaga, agar anak dan cucu Anda di masa depan masih bisa menikmati lagu-lagu tersebut. Anda pun bisa mulai dari hal terkecil seperti mempelajari setiap lagu dari masing-masing daerah di Indonesia dan tidak lupa untuk mengajarkannya kepada anak-anak Anda, serta orang lain disekitar Anda.
Lagu Daerah dari Berbagai Provinsi di Indonesia
Indonesia terdiri dari 35 provinsi yang tersebar di beberapa pulau. Salah satu pulau besar adalah Sumatera. Di sana juga ada banyak lagu daerah yang terkenal. Yang pertama ada lagu dari Sumatera Barat yang berjudul Ayam Den Lapeh. Lagu yang diciptakan oleh Abdul Hamid ini menceritakan tentang kehilangan ayam. Ayam dalam lagu ini bisa diartikan sebagai barang berharga. Namun, bukannya irama yang mendayu-dayu layaknya lagu sedih, lagu ini justru memiliki irama yang riang. Mungkin sang pencipta lagu ingin menyampaikan pesan bahwa tidak perlu berlarut dalam kesedihan saat kehilangan sesuatu, tapi berdendang ria melalui lagu ini.berikut sya'ir lagunya :Lagu Daerah Asal Sumatera Barat Ayam Den Lapeh
Luruihlah jalan Payakumbuah
Babelok jalan Kayu Jati
Dima hati indak kan rusuah
Ayam den lapeh, ohoi … ayam den lapeh
Mandaki jalan Pandaisikek
Manurun jalan ka Biaro
Di ma hati indak maupek
Awak takicuah, ohoi … ayam den lapeh
Reff:
Sikua capang sikua capeh
Saikua tabang sikua lapeh
Tabanglah juo nan karimbo
Ai lah malang juo
Pagaruyuang jo Batusangka
Tampek mandaki dek urang Baso
Duduak tamanuang tiok sabanta
Oi takana juo
Den sangko lamang nasi tuai
Kironyo tatumpah kuah gulai
Awak ka pasa alah usai
Oi lah malang denai
O hoi … ayam den lapeh O hoi … ayam den lapeh
Kemudian, ada pula lagu daerah asal Sumatera Utara dengan judul Butet. Butet sendiri adalah pangilan untuk anak perempuan dalam bahasa Medan. Lagu ini menceritakan tentang seorang ibu yang mencoba menghibur anak perempuannya yang sedang bersedih karena menunggu kabar dari sang ayah yang sedang berjuang di medan perang. Lagu berikutnya masih berasal dari pulau Sumatera, yaitu Soleram dari Riau. Sebagai orang Indonesia bahkan Anda patut berbangga hati, karena lagu ini bahkan sudah pernah dinyanyikan oleh beberapa penyayi luar negeri. Tak hanya iramanya yang cocok untuk pengantar tidur, maknanya pun cukup mendalam, bahwa dalam berkawan hendaklah tidak saling meninggalkan saat senang maupun malang. Berikut Syair lagu daerah asal Sumatera Utara "Butet"
Butet, dipangungsian do amangmu ale butet.
Da margurilla da mardarurat ale butet.
Da margurilla da mardarurat ale butet.
Butet,sotung ngolngolan ro hamuna ale butet.
Paima tona manang surat ale butet.
Paima tona manang surat ale butet.
I doge doge doge i dogei doge doge.
I doge doge doge i dogei doge doge.
Butet, sotung sumolsol roha muna ale butet.
Musunta i ikkon saut do talu ale butet.
Musunta i ikkon saut do talu ale butet.
Butet, haru patibu ma magodang ale butet.
Asa adong da palang merah ale butet.
Da palang merah ni negara ale butet.
I doge doge doge i dogei doge doge.
I doge doge doge i dogei doge doge.
I doge doge doge i dogei doge doge.
I doge doge doge i dogei doge doge.
I doge doge doge i dogei doge doge.
I doge doge doge i dogei doge doge.
Beranjak dari pulau Sumatera, kini akan dibahas secara singkat beberapa lagu khas dari daerah Kalimantan. Dimulai dengan lagu Ampar-ampar Pisang yang berasal dari Kalimantan Selatan. Lagu ini diciptakan oleh Hamiedan A.C. Lagu ini menceritakan tentang proses pembuatan makanan dari pisang dengan cara diampar yang artinya disusun. Adapun kata bari-bari yang berarti binatang kecil yang suka beterbangan di atas pisang saat pisang sedang dijemur. Lagu ini pun dulunya sering dinyanyikan oleh masyarakat saat melakukan proses pembuatan kue tersebut. Syair Lagu Ampar-Ampar Pisang dari daerah Kalimantan Selatan
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari
Manggalepak manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya cang curupan
Nang mana batis kutung
Dikitipi dawang (2x)
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari
Lagu daerah selanjutnya adalah Cik Cik Periuk yang berasal dari Kalimantan Barat. Lagu ini sudah ada sejak berpuluh tahun yang lalu dan diciptakan oleh orang asli suku Dayak. Liriknya pun memiliki makna sindiran terhadap masyarakat dari luar daerah yang datang masuk ke Sambas, Kalimantan Barat. Berikut syair lagu Cik Cik Periuk dari daerah Kalimantan Barat
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek krcibook bawa kepiting dua ekook
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cak cak bur dalam bilanga picak iddung gigi rongak
Sape kitawa dolok dipancung raje tunggak hei
Selanjutnya adalah lagu berjudul Mamangun Mahaga Lewu dari Kalimantan Tengah. Lagu ciptaan Kardinal Tarung dan Bobby Tarung ini berisikan tentang pesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kampung dan hutan dari para penambang. Dengan begitu desa akan tenteram dan sejahtera. Berikut syair lagu Mamangun Mahaga Lewu dari Kalimantan Tengah
Aku manyanyi manyampai kabujur
Maninting itah akan ije Kapakat
Pakat Mamangun Mahaga Lewu
Lewu maju kasanang maningkat
Tagal nahuang maraup amas
Lanting sedot mangarak baras
Himba pahewan lepah talampas
Metu karayap galabah uras
Reff :
Ela laya yo ela laya
Mamangun mahaga lewu
Sanang mangat eka kahimat
Bahu himba harajur ihaga
Kemudian, lagu-lagu berikutnya berasal dari pulau Sulawesi. Lagu daerah yang pertama adalah Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan. Pencipta lagu ini adalah Bora D.G. Jika Anda lihat arti di setiap lirik lagu ini, Anda pastinya akan memahami makna dari lagu Angin Mamiri. Angin dalam lagu ini digambarkan membawa kesejukan juga pesan kerinduan terhadap orang tersayang.
Lalu, ada pula lagu asal Sulawesi Utara yang berjudul O Ina Ni Keke. Lirik pada lagu ini menceritakan seorang ibu dari Keke (panggilan anak perempuan Minahasa) yang hendak pergi ke kota untuk membeli kue dan bertemu dengan seseorang yang ingin meminta kue tersebut. Nah, berikut syair lagu Angin Mamiri dar daerah Sulawesi Selatan
Anging mamiri ku pasang
Pitujui tongtongana
Tusaroa takkan lupa
Eaule na mangu rangi
Tutenaya, tutenaya parisina
Batumi anging mamiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namalantang saribuku
Eaule mangerang nakku
Nalo’lorang, nalo’lorang jene mata
Lalu, adapula lagu daerah yang berasal dari provinsi Maluku. Lagu ini berjudul Rasa Sayang Sayange. Lirik pada lagu ini memiliki struktur rima yang sama seperti pada pantun. Lagu ini pun lebih dikenal sebagai lagu anak-anak. Lagu dengan irama dan nada yang riang ini juga menceritakan tentang perasaan sayang terhadap lingkungan. Hal ini jelas terliat pada judul maupun liriknya. Lagu Rasa Sayange ini pun berisikan pantun nasihat yang mengandung makna penting untuk kehidupan manusia. Meskipun maknanya terlihat berat, iramanya yang riang sangat disukai oleh anak-anak. Ini lirik lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku
Rasa sayang e... rasa sayang sayang e...
Eee lia Ambon jau rasa sayang sayang e
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari...
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur'an di waktu fajar...
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi
Selain itu, tidak lupa juga bahwa provinsi-provinsi di pulau Jawa juga banyak memiliki lagu daerah yang tak kalah indah dan bagus. Mulai dari Jawa Barat dengan salah satu lagu khasnya, Manuk Dadali. Manuk dadali sendiri berarti burung garuda. Sang pencipta lagu, Sambas Mangundikarta menggambarkan keperkasaan dari burung garuda yang juga merupakan lambang kejayaan Negara Indonesia lewat lagu Manuk Dadali. Dalam lagu tersebut Anda bisa mengambil pesan bahwa jika masyarakat Indonesia hidup rukun dan bersatu maka akan tercipta negeri yang kokoh layaknya sang burung garuda. Berikut Lirik lagu Manuk Dadali dari Jawa Barat
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Mébérkeun jangjangna bangun taya karingrang
Sukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung perténtang taya bandingannana
Dipikagimir dipikasérab ku sasama
Taya karempan kasieun lébér wawanénna
Refrain :
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabéhna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis béla pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
Tak hanya Jawa Barat, Jawa Tengah pun memiliki banyak lagu daerah. Salah satunya adalah Gundul-gundul Pacul. Lagu ini dinilai memiliki makna filosofi yang cukup mendalam. Jika dilihat dari setiap liriknya, lagu ini menggambarkan seorang pemimpin yang bersifat tinggi hati dan tidak menjalankan amanahnya. Sehingga segala hasil jerih payahnya menjadi sia-sia belaka.
Lirik Lagu Gundul-gundul Pacul dari Jawa Tengah
Gundhul gundhul pacul cul
gembèlengan
Nyunggi nyunggi wakul kul
gembèlengan
Wakul ngglimpang segané dadi sak latar
Wakul ngglimpang segané dadi sak latar
Lalu, lagu selanjutya adalah Cublak Cublak Suweng yang berasal dari Jawa Timur. Lagu yang sering dinyanyikan oleh anak-anak saat memainkan permainan tradisional jawa ini ternyata memiliki makna yang juga cukup dalam. Pesan yang bisa didapat dari lagu ini adalah hendaklah menggunakan hati nurani dan tidak mengikuti hawa nafsu saat sedang mencari harta agar tidak tersesat dalam dosa. Ini dia Lirik Lagu Cublak Cublak Suweng dari Jawa Timur
Cublak cublak suwengLagu daerah yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Anda pasti sering menyanyikan lagu Potong Bebek Angsa saat masih kecil. Lagu ini berasal dari Nusa Tenggara Timur. Meskipun sudah sering mendengar lagu ini, apakah Anda tahu tentang makna yang terkandung di dalamnya? Lagu ciptaan pak Kasur ini memang memiliki irama yang riang dan gembira. Lirik pada lagu ini pun merupakan sebuah ajakan untuk menari atau berdansa bersama-sama dengan orang yang disayangi. Tidak heran jika orang yang mendengarkan lagu ini akan ikut serta menari dengan yang lainnya. Ini lirik Lagu Potong Bebek Angsa dari Nusa Tenggara Timur
Suwenge ting gelèntèr
Mambu ketundhung gudèl
Pak empong lera-léré
Sapa ngguyu ndelikkaké
Sir sir pong dhelé kopong
Sir sir pong dhelé kopong
Potong bebek angsa, masak di kuali
Nona minta dansa, dansa empat kali
Sorong ke kiri, sorong ke kanan
Sorong ke kiri, sorong ke kanan
La la la la la ...
Itulah beberapa lagu dari daerah-daerah di Indonesia. Sebenarnya masih ada banyak lagi lagu lainnya yang berasal dari provinsi-provinsi lain yang belum sempat tersebut di atas. Dari artikel ini pun Anda bisa mengetahui bahwa Indonesia sangat kaya akan kebudayaan. Salah satu kekayaan yang juga harus dijaga kelestariannya adalah lagu daerah. Kekayaan ini sangatlah penting untuk dijaga, agar anak dan cucu Anda di masa depan masih bisa menikmati lagu-lagu tersebut. Anda pun bisa mulai dari hal terkecil seperti mempelajari setiap lagu dari masing-masing daerah di Indonesia dan tidak lupa untuk mengajarkannya kepada anak-anak Anda, serta orang lain disekitar Anda.
Agar mudah mengakses Blog ini di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".