Rengkong , Kesenian Masyarakat Cianjur
Rengkong merupakan pikulan yang tebuat dari bambu. Pikulan ini kemudian diberi beban sebesar 25 kg padi yang diikat dengan tali ijuk. Jika dibawa, pikulan ini akan menimbulkan suara akibat gesekan antar batang pikulan dan tali ijuk. Bunyi yang dihasilkan menyerupai rengkong (sejenis angsa). Rengkong berfungsi sebagai ucapan rasa syukur kepada Dewi Sri atas panen yang berlimpah.
Untuk membuat rengkong berbunyi nyaring, cara pembuatannya adalah dengan memilih bambu gombong (awi gombong) yang tipis dengan panjang 2 atau 2,5 meter. Pastikan antara ujung yang satu dan yang lainnya tidak tertutup oleh ruas bambu. Lubangilah 30 cm dari ujung bambu sepanjang 38 cm (menyerupai kentongan). Selanjutnya siapkan tambang ijuk dengan panjang 2 sampai 2,5 meter.
Untuk mengikat padi-padi yang akan digantungkan. Agar semakin kesat dan menghasilkan suara nyaring maka, gunakan minyak tanah. Siapkan juga dodog dan angkung buncis.
Nantinya pikulan ini akan dimainkan oleh 14 orang dengan busana tradisional. 14 orang ini memiliki tugas masing-masing. Rengkong besar dibawa oleh 2 orang, rengkong kecil 3 orang, pemain dodog 4 orang (dodog tigrit, tongsong,brung-brung, dan gedeblak), dan 5 orang pemain angklung buncis. Biasanya pembawa rengkong yang berjumlah 5 orang akan berada di barisan depan diikuti oleh pemain angklung dan dodog. Namun, susunannya harus seperti itu. Para pemain boleh atau bebas bergerak.
Agar mudah mengakses Blog ini di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".