Kesenian Tradisional Pertunjukkan Wayang Golek
Siapa yang tak kenal si Cepot? Tokoh wayang golek yang sering muncul di salah satu stasiun televisi selama satu dekade pada 1994-2004 selama Ramadhan sangat lucu dan pintar bicara. Cepot selalu setia muncul bersama sang dalang Asep Sunandar Sunarya yang diakui kepiawaiannya dalam bermain wayang golek bukan cuma di Indonesia, tapi hingga mancanegara. Bahkan beliau telah mendapatkan tanda kehormatan berupa Satya Lencana Kebudayaan oleh Presiden Soeharto kala itu.
Sebelum era Asep Sunarya, tokoh wayang golek dipelopori oleh Raden Oemar Partasoeanda sebagai pencipta Wayang Golek Modern. Beliau terkenal karena sering mengisi siaran wayang golek di radio pada tahun 1938-1940. Setelah itu muncul era Abeng Sunarya atau Abah Sunarya, yang tak lain adalah ayah dari Asep Sunandar Sunarya. Selain menjadi dalang, beliau juga ahli dalam membuat wayang golek. Beliau juga mendirikan tempat kursus pedalangan wayang golek purwa, yang bernama Padepokan Pusaka Giri Harja.
Wayang golek adalah salah satu kesenian daerah dari Jawa Barat. Seperti lazimnya pertunjukan wayang, wayang golek juga digerakkan oleh orang yang disebut dalang. Untuk menjadi dalang dibutuhkan seseorang yang mempunyai kreatifitas yang tinggi. Karena dalang harus mempunyai teknik olah vokal yang baik, untuk memainkan peran tiap wayang golek. Patut kita apresiasi kepada orang orang yang telah berkarya dengan wayang golek, ataupun kesenian lainnya. Karena di tangan mereka, kesenian dapat menjadi hiburan yang manarik dan tidak membosankan.
Wayang golek terbuat dari kayu yang diukir disesuaikan dengan tokoh yang diinginkan.
Agar mudah mengakses Blog ini di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".