Budaya di Jawa Timur – Kesenian Ludruk
Pernah menonton Ludruk? Atau sekadar mendengar istilahnya? Ludruk merupakan sebuah kesenian tradisional bergenre Drama dari Jawa Timur. Dialog dalam ludruk ini umumnya memiliki sifat menghibur dan berisi guyonan yang akan membuat penonton tertawa. Selain itu, dalam dialognyapun bahasa yang digunakan adalah bahasa yang lugas sehingga bisa dimengerti dan diterima oleh masyarakat biasa.
Pementasan Ludruk ini biasanya diawali dengan ditampilkannya Tari Remo. Tarian ini diperuntukkan bagi tamu sebagai sambutan baik itu oleh satu penari maupun banyak penari. Tarian ini juga merupakan tarian tradisional Jawa Timur.
Kesenian Ludruk ini sudah tercatat sebagai kesenian pertunjukan sejak 1822. Pada saat itu, ditampilkan dua orang laki-laki sebagai tokohnya yang membawakan cerita dan satu orang laki-laki yang berdandan seperti seorang wanita sebagai penari. Selain sebagai hiburan, Ludruk juga sempat dijadikan alat propaganda oleh Jepang tahun 1942.
Kesenian Ludruk ini bisa dibagi menjadi tiga genre yaitu tari kepahlawanan atau ngremo, dagelan, dan cerita. Dalam pertunjukan ludruk ini, tema yang diangkat bisa beragam, namun seringnya cerita yang ditampilkan adalah cerita rakyat atau folklore. Saat ini, Ludruk sering juga disebut dengan sandiwara. Itulah sedikit informasi tentang kesenian ludruk dalam budaya di Jawa Timur ini. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan tentang kesenian tradisional Indonesia.
Kesenian Ludruk ini bisa dibagi menjadi tiga genre yaitu tari kepahlawanan atau ngremo, dagelan, dan cerita. Dalam pertunjukan ludruk ini, tema yang diangkat bisa beragam, namun seringnya cerita yang ditampilkan adalah cerita rakyat atau folklore. Saat ini, Ludruk sering juga disebut dengan sandiwara. Itulah sedikit informasi tentang kesenian ludruk dalam budaya di Jawa Timur ini. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan tentang kesenian tradisional Indonesia.
Agar mudah mengakses Blog ini di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".