Angklung

Yuk, Bermain Angklung Siapa orang Indonesia yang tak mengenal Angklung. Pasti tak ada seorangpun. Kalau pun ada sangat disayangkan sekali, karena bahkan alat musik ini sudah mendunia, bahkan pernah meraih rekor dunia pada suatu pertunjukan. Akhir Juni lalu sebanyak 5.393 orang berhasil memecahkan rekor bermain Angklung di China. Fantastis, bukan? Rekor ini tercipta dari hasil kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT). Dan diadakan pada suatu pertunjukan Angklung di Beijing Worker’s Gymnasium, Beijing, China. Angklung adalah alat musik khas Jawa Barat. Terbuat dari bambu yang dipotong, kemudian disusun dan dirangkai berjejer. Cara bermainnya pun cukup mudah dengan hanya menggoyangkannya saja. Bunyi dihasilkan berasal dari benturan antar bambu. Dan tiap bambu dapat menghasilkan nada yang berbeda baik ukuran yang besar maupun kecil. Dari nada nada yang keluar itu dapat tercipta harmonisasi suara yang indah. Bagi yang tinggal di Bandung mungkin sudah tak asing lagi dengan Saung Udjo. Di tempat ini sering diadakan pertunjukan Angklung yang dimainkan oleh penduduk lokal untuk menyambut para wisatawan yang hadir. Tak Cuma itu Mang Udjo, pemilik Saung juga sering mengadakan pertunjukan yang sama baik di luar kota, bahkan sampai di luar negeri. Maka mari, sebagai warga yang cinta Indonesia, tak ada salahnya untuk mencoba bermain angklung dari sekarang. Kalau dilihat dari jenis dan bentuknya angklung dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya :

1. Angklung Kunakes. Angklung ini dipopulerkan atau dibuat oleh orang-orang baduy 

2. Angklung dodog lonjor. Angklung ini dikenal dari daerah sukabumi, yang biasa digunakan dalam acara arak-arakan upacara adat nyungkruk huluwotan (Nyukcruk Sirah cai = menelusuri mata air)

 3. Angklung buncis.