Skip to main content

Budaya Indonesia

follow us

Seni Gembyung, Ansambel Musik dari Subang

Konon, Seni Gembyung merupakan salah satu kesenian yang digunakan untuk menyebarkan agama Islam. Seni ini merupakan seni transisi dari budaya Hindu menuju masa peradaban Islam dengan Prabu Kian Santang sebagai tokoh utama. Dipandang dari arti katanya, gembyung merupakan gabungan dari 2 kata yaitu “gem’” dan “byung”. Gem berarti ajaran dan byung berarti kepastian untuk dilaksanankan. Dengan demikian, gembyung memiliki arti pedoman atau landasan untuk dijadikan pegangan hidup. Di beberapa wilayah Cirebon, gembyung ini telah mendapat pengaruh dari seni tarling dan jaipong. Hal ini dapat dilihat dari saat dilaksanankannya pertunjukan gembyung, sering dibawakan lagu tarling dan jaipong. Awalnya Gembyung dimainkan pada saat peringatan hari besar Islam seperti Maulid Nabi dan sebagainya oleh para santri namun, sekarang gemblung biasa dimainkan sebagai sarana hiburan seperti pesta pernikahan, pesta khitanan, dan upacara adat seperti minta hujan, ruatan bumi, mapag dewi sri, dan sebagainya. Alat musik gembyung ini terdiri dari 4 buah kempling yang terdiri dari kempling siji hingga kempling papat yang dipadu dengan bangker dan kendang. Lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu yang bersifat religi seperti Assalamu’alaikum, Shalawat nabi, Basmalah, Shalawat badar, dan sebagainya dengan mengenakan busana yang biasa digunakan untuk ibadah shalat seperti peci atau kopiah, maupun baju kampret atau kemeja putih dengan kain sarung.
Agar mudah mengakses Blog ini di smartphone, klik ikon 3 titikdi browser Chrome kemudian pilih "Tambahkan ke layar utama".

You Might Also Like: